BERDAMAI DENGAN EKSPEKTASI

    Sebagai Ibu seringkali kita sibuk sekali membanding-bandingkan anak kita dengan yang lainnya. Kita seringkali lupa setiap anak itu unik baik perkembangannya maupun ketertarikannya. Tanpa sadar kita insecure tidak pada tempatnya. 

Baper anak dibilang kurus dan anak tetangga seumuran lebih montok sibuklah kita nyuapin anak bahkan sampai stress mikir menu.

Sibuk nyuruh-nyuruh anak belajar cuma karena anak tetangga nilainya sempurna.

Lirak-lirik hasil Asip satu dengan orang lain di nursing room auto minder auto sedih. 

    Lalu apa kita tidak perlu tahu orang lain gimana? kita kan juga perlu tahu batasnya sampai dimana kita musti lega, musti memaklumi atau musti improvisasi dan memberikan perhatian lebih?

Itulah kenapa kita harus berdamai dengan ekspektasi karena semua kekhawatiran kita itu sebenernya bisa dimanage  untuk menjaga kewarasan apalagi buat miss overthinking seperti saya. kerugian buat kita berlebihan memikirkan sesuatu yang sebenernya baik-baik saja. ASELI aku ngomong gini bukan karena aku BIJAK BESTARI tapi karena aku mengerti kegundahan massal yang dialami teman-teman juga sering kualami sendiri. 

Gimana sih caranya berdamai dengan Ekspektasi atau Harapan kita yaitu Ketahui Tujuan/GOALnya dan juga patokan/parameter yg dipakai. Ga perlu lagi ngelirik tetangga sebelah lho....wk wk wk 😂

contoh nih ya study case nih ya:

Hasil pumping dikit lihat donk Tujuannya apa tujuannya adalah ASI CUKUP buat bayi kita bukan biar banyak menuhin kulkas.

ASI produksinya dikit banget uda seminggu ditunggu BBnya mau tak mau tak kunjung naik,  karena masalah ASI. DIsinilah peran SUFOR mau ngga mau hati kita harus didamaikan. Ingat kembali GOALnya anak sehat nutrisi masuk BB naik.

Anak kita kayanya belum paham-paham pelajarannnya ingat kembali tujuan belajar itu apa. Tujuan anak belajar pada dasarnya adalah :

Intelektual Curiosity = meningkatkan rasa ingin tahunya 

Creative Imagination = Meningkatkan Daya Kreasi dan Imajinasi

Art of Discovery & Invention=Mengasah seni/cara anak agar selalu bergairah dalam menemukan sesuatu

Noble of Attitude = Meningkatkan Akhlak Mulianya

disingkat ICAN (credit to founder IIP)

Jadi tak usah terlalu khawatir selama masih ada rasa ingin tahu dll tersebut nanti anak akan paham mengenai nilai menyusul belakangan. Bukankah kita juga sudah lihat terpampang nyata bukti-bukti di depan mata anak yang dahulunya pintar bin pandai tidak serta merta juga jadi sukses. Banyak juga yang masuk BUI karena pintar jadi malah keblinger.

ah sudahlah.

Berikut ini saya share yaa parameter apa saja yang saya gunakan untuk mengecek apakah anak saya berkembang sesuai usianya. selama masih ada di Range sirnakan kekhawatiran. Energinya dipakai buat belajar hal lain.

1. Milestone perkembangan motorik kita bisa lihat di pathway https://pathways.org/growth-development/0-3-months/milestones/ 


2. Milestone Berat Badan (BB), Lingkar Kepala (LK), Tinggi Badan(TB) --> App Primaku atau App Teman Bumil langsung sudah ada grafiknya saat rekam medik BB, LK dan TB kita masukkan



3. Milestone Kemandirian https://www.motherandbaby.co.id/article/2016/4/12/5820/Melatih-Kemandirian-Anak-Usia-6-36-Bulan


Komentar

Postingan Populer